Subscribe

RSS Feed (xml)

Powered By

Skin Design:
Free Blogger Skins

Powered by Blogger

Selasa, 31 Mei 2011

Fakta tentang rokok, minuman dan makanan berbahan kimia yang sering kita konsumsi sehari-hari


Rokok

Oke kawan ini hanya unek-unek dari admin vimovista.blogspot.com tentang keadaan masyarakat kita yang cenderung berlebihan dalam memvonis rokok sebagai bahan berbahaya dan melupakan sekelilingnya yang sebenarnya telah dikelilingi bahan-bahan yang jauh lebih berbahara dari rokok.

Kata orang rokok adalah penyebab kangker paru-paru terbesar. Tapi dari pengamatan saya banyak kakek-kakek yang sudah tua dan dia tuh perokok sejak dia masih sangat muda. Fakta lainnya sejak dulu saya hanya mendengar orang-orang yang menderita kangker paru hanya perokok yang menghisap rokok pabrikan. sedang mereka yang di kampung-kampung dan merokok tembakau asli jarang sekali mengalami penyakit-penyakit berbahaya seperti yang di heboh-hebohkan orang itu akibat rokok. Sayangnya peneliti hanya meneliti rokok filteren.

Menurut beberapa informasi yang saya dengar penyebab kangker dan penyakit-penyakit berbahaya moderen adalah disebabkan karena masuknya zat yang disebut karsinogen. Zat karsinogen ini sering terdapat pada zat-zat atau benda-benda yang di buat akibat proses kimia (biasanya proses pemanasan), zat-zat karsinogen ini kini telah terkandung dalam makanan-makanan  maupun minuman termasuk juga rokok yang pabrikan, bahkan termasuk beberapa pengusaha-pengusaha kecil yang juga ikut memasukkan zat-zat karsinogen kedalam makanan, minuman, dan lainnya. Taukah anda bahwa tidak sedikit makanan berformalin di sekitar anda? apa itu formalin? Formalin adalah sejenis zat yang di gunakan untuk mengawetkan mayat. 

Intinya adalah penyebab penyakit moderen seperti kangker disebabkan oleh zat yang disebut zat karsinogen. Dan itu juga terkandung dalam rokok pabrikan, rokok pabrikan di semprot bahan kimia untuk menjadikan rasa. Dan pernahkah para peneliti itu meneliti rokok Lintingan? Rokoknya orang kampung yang jelas tidak terkena semprotan bahan kimia.

Dan satu lagi bahwa makanan yang di bakar seperti sate, ayam bakar, dan sejenisnya. Ternyata dibalik rasa nikmatnya itu mengandung zat karsinogen jauh ebih banyak dari rokok sekalipun. Fakta bahwa teman saya yang dulu pernah terkena kangker, oleh dokter tidak di perkenankan untuk makan makanan yang di olah dari bakar-bakaran. Kalau rokok asapnya di hisap terus di keluarkan lagi, bagai mana dengan makanan apakah dimuntahkan kembali?



Artikel terkait: